Para Ibu Nyai pengasuh pondok pesantren yang tergabung dalam JPPPM (Jamiyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighoh) se-Sumatera Selatan berkumpul dalam satu acara ramah tamah di Pondok Pesantren Daarul Mumtaz, Karang Melati, OKU Timur, Sabtu (30/10/22).

Acara yang diawali dengan khotmil Qur’an tersebut dihadiri oleh Ketua Umum JPPPM Pusat Ibu Nyai Hj. Hanik Maftuchah Afif, AH., yang juga pengasuh Pesantren Sirajurrahim Temanggung, Jawa Tengah, didampingi Ketua I JPPPM Pusat Ibu Nyai Hj. Aufilana Uswatun Chasanah dan Ketua II JPPPM Pusat Ibu Nyai Hj. Maysaroh.

Menyambut kehadiran para Ibu Nyai, Gus Damas Ketua Yayasan Ma’had Daarul Mumtaz menyatakan kebahagiaannya dan merasa terhormat karena pondok yang diasuhnya dipercaya menjadi tuan rumah silaturahim para Ibu Nyai.

“Ini merupakan momen yang sangat berharga sekaligus membahagiakan bagi kami keluarga besar Pondok Pesantren Daarul Mumtaz yang sudah kerawuhan poro ibu-ibu spesial yang luar biasa, ibu-ibu pendamping para kyai,” kata Gus Damas didampingi sang istri Ning Nurul Jannatun Na’imah, S.Ag., M.Pd.

Kehadiran JPPPM, tambah Gus Damas, bukan saja menjadi sarana bagi para Ibu Nyai dan Muballighoh untuk berramah tamah saling mengenal satu sama lain, tetapi juga sekaligus menjadi wadah pembelajaran untuk mengupgrade kapasitas, berbagi ilmu dan pengalaman serta berkolaborasi dalam banyak aspek untuk kemajuan dunia pesantren.

Di tempat yang sama, Ketua JPPPM Sumatera Selatan Ibu Nyai Hj. Ma’rifatul Munawwaroh menceritakan bagaimana perjuangan para Ibu Nyai di wilayah ini dalam membentuk kepengurusan JPPPM.

“Sebenarnya JPPPM Sumsel mulai dibentuk sejak 2019, tetapi munculnya pandemi Covid-19 membuat kegiatan kita sempat vakum. Baru di tahun 2022 ini kita aktifkan dan gerakkan lagi,” jelas Ibu Nyai Ma’rifat, istri dari KH. Nuruddin pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Karang Melati, OKU Timur.

Sementara itu saat memberi sambutannya, Ketua Umum JPPPM Pusat Ibu Nyai Hj. Hanik Maftuchah Afif, AH., menjelaskan bahwa JPPPM adalah organisasi kultural NU yang independen, tidak berpolitik praktis, ada dimana-mana tetapi tidak kemana-mana.

“Organisai ini dibentuk semata-mata untuk membangun jam’iyah atau jejaring antar pengasuh pondok pesantren dan muballighoh dimana saja mereka berada.Selain itu, jam’iyah ini menjadi wadah untuk mempertahankan dan menguatkan karakter siroh dan ruh pesantren secara lokal maupun global,” terang Ibu Nyai Hanik Maftuchah Afif.

Anggota JPPPM saat ini, urai Ibu Nyai Hanik Maftuchah, sudah menyebar hampir di seluruh wilayah nusantara dan bahkan kader-kader pesantren yang saat ini berada di luar negeri seperti di Saudi Arabia, Amerika, Kanada, Belanda, Mesir, Yaman, dan Jordania juga telah bergabung untuk bersama-sama membesarkan JPPPM.

Sebelum menutup sambutannya, Ibu Nyai Hj. Hanik Maftuhah Afif menyampaikan rasa syukurnya sudah bisa hadir di tengah-tengah para Ibu Nyai pengurus JPPPM Sumatera Selatan yang telah berkenan hadir untuk silaturahmi dan berharap semoga para pengurus bisa istiqomah dalam berjuang dan berorganisasi serta menjadi garda terdepan dalam berdakwah di masyarakat.

“Sesuai visi JPPPM yaitu organisasi kultural NU yang berhalauan ahlussunnah yang ada dimana-mana tetapi tidak kemana-mana, maka peran perempuan pengasuh pesantren dan mubalighoh sangat penting dalam berdakwah. Semoga para pengurus mampu mengemban tugas ini dengan ikhlas dan istiqomah dan program-program kerja JPPPM nantinya bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya.

JPPPM merupakan organisasi yang mewadahi berkumpulnya para perempuan pengasuh pesantren dan mubalighoh dan dibentuk pada 8 Maret 2016  di Pondok Pesantren Darussalam Limbangan Kendal, Jawa Tengah. Saat ini anggotanya tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia dan manca negara.

Agenda ramah tamah ini merupakan bagian dari rangkaian acara pelantikan pengurus JPPPM Sumatera Selatan yang dilaksanakan di Ponpes Darul Muttaqin, Karang Melati, OKU Timur. (gd/MDM)