Keluarga besar Ma’had Daarul Mumtaz, Karang Melati, OKU Timur, Sumatera Selatan kembali melaksanakan rutinan istighotsah yang diikuti oleh para wali santri, Ahad (6/11/2022).

Kegiatan istighotsah bulanan yang menjadi agenda rutin Ma’had Daarul Mumtaz yang juga dihadiri oleh Pengasuh sekaligus Pembina Yayasan Ma’had Daarul Mumtaz KH. M. Kholil, MH dan Ibu Nyai Hj. Siti Mahwiyah Kholil, dimaskudkan menjadi wadah silaturahim antar wali santri dengan wali santri yang lain dan dengan para pengasuh pesantren. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menjadi sarana belajar para wali santri untuk menjadi imam istighotsah.

Ketua Yayasan Ma’had Daarul Mumtaz Gus Damas mengatakan bahwa istighotsah bukan saja menjadi sarana kita untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT tetapi juga menjadi tempat bagi kita semua, terutama wali santri untuk bersilaturahim, belajar dan berbagi.

“Setiap bulan kita luangkan satu hari untuk mengikuti istighotsah di pondok, selain untuk semakin dekat kepada Allah SWT juga untuk saling silaturahim dan belajar,” kata Gus Damas.

Dalam kegiatan istighotsah ini, pesantren Daarul Mumtaz menerapkan sistem giliran bagi wali santri laki-laki untuk menjadi imam, baik imam istighotsah maupun imam do’a. Hal ini dimaksudkan agar semua wali santri bisa belajar untuk jadi imam istighotsah dan mempraktikkannya di lingkungan keluarganya atau tempat tinggalnya.

Pada kegiatan istighotsah kali ini, Gus Damas juga menerangkan terkait program pesantren Daarul Mumtaz yang salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi. Menurut Gus Damas, pesantren Daarul Mumtaz harus menjadi penggerak dan katalisator bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

“Salah satu misi pondok pesantren Daarul Mumtaz adalah mengembangkan ekosistem ekonomi bagi masyarakat sekitar agar mereka dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” jelas Gus Damas.

Untuk itu, lanjut Gus Damas, ia mengajak kepada para warga sekitar pesantren untuk menjadi partner dalam pemberdayaan ekonomi ini sebagai supplier dengan cara memproduksi jajanan atau oleh-oleh yang kemudian disetorkan ke pesantren untuk kemudian dipasarkan di outlet Minimarket dan Pusat Oleh-oleh pesantren Daarul Mumtaz.

“Silahkan bapak-bapak dan ibu-ibu membuat sesuatu dan bawa ke tempat kami; kami, Daarul Mumtaz, menangani pemasaran melalui Minimarket dan Pusat Oleh-oleh kami,” terang Gus Damas.

Sementara itu, Pengasuh Tahfidzul Qur’an Daarun Na’im (salah satu unit pada Pesantren Daarul Mumtaz) Ibu Nyai Nurul Jannatun Na’imah Damas menghimbau kepada wali santri untuk terus istiqomah menghadiri istighotsah agar putra-putrinya yang dititipkan di pesantren menjadi mudah dalam belajar, kerasan dan bersih hatinya.

“Melalui istighotsah ini kita, para wali santri, juga ikut membantu memperlancar putra-putri kita dalam menuntut ilmu di pesantren; kita memohon pertolongan agar kita, putra-putri kita dan keluarga kita baik dan selalu dalam hidayah Allah SWT,” urai Ibu Nyai Na’imah Damas.

Rutinan istighotsah pesantren Daarul Mumtaz bulan ini jatuh pada Ahad pertama, tanggal 6 November 2022, dan yang mendapat giliran sebagai imam adalah Ustadz Sa’idun, wali santri asal Kota Tanah; sedangkan untuk imam do’a, bapak Sugeng, wali santri dari Karang Melati. (gd/DM)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Assalamu 'alaikum